ALFA SCORPII || Penyebab CVT Motor Matik Sering Gredek
 

Penyebab CVT Motor Matik Sering Gredek


CVT merupakan kepanjangan dari Continious Variable Transmision yang merupakan sistem perindahan tenaga secara otomatis berdasarkan dari putaran mesin. Secara garis besar, CVT terbagi dalam tiga bagian penting yakni Primary Sheeve, V-Belt, dan Secondary Sheeve.

Secara umum, primary sheave adalah pulley utama bagian depan CVT sebagai penggerak yang langsung terhubung dengan kruk as. Fungsinya adalah sebagai penahan V-Belt. Bagian sisinya menyerupai kipas yang berguna sebagai pendingin mesin.

Kemudian ada secondary sheave yang merupakan pulley utama pada bagian belakang CVT. Secondary sheave berfungsi untuk membantu menggerakan roda belakang berkat adanya v-belt sebagai penghubung ke primary sheave.

Berikutnya ada V-belt yang merupakan tali yang tebuat dari karet yang dan di rancang secara khusus. Fungsinya adalah untuk menghubungkan putaran primary sheave ke secondary sheave.

Mengingat fungsi CVT yang begitu penting, tentu perhatian terhadap CVT harus maksimal. Jika CVT bermasalah berakibat pada akselerasi motor menjadi berkurang. Selain itu, bahan bakar pun menjadi lebih boros, dan menimbulkan suara berisik. Kemudian CVT dapat menimbulkan getaran atau yang sering disebut sebagai gredek.

Service Advisor Sentral Yamaha Medan, Agung mengungkapkan bahwa pengguna motor matik sebisa mungkin menghindari genangan air atau banjir yang dapat membuat CVT menjadi terendam.

“Sebisa mungkin hindari modifikasi CVT secara berlebihan agar part yang berada pada area CVT usianya lebih awet”, jelas Agung.

Agung juga menjelaskan bahwa merawat CVT tidak cukup sulit. Diantaranya melakukan servis CVT setiap 9.000 kilometer. Lakukan pergantian V-Belt setiap 25.000 kilometer agar kondisi v-belt tidak sampai putus yang akan sangat mengganggu peforma dari kinerja mesin dan juga CVT.